Pantai Pangandaran termasuk objek wisata andalan Jawa Barat. Dari Jakarta sekitar 750 km dan dari Bandung 236 km. selain pakai kendaraan pribadi atau bus kita bisa juga naik pesawat Susi Air, dari Jakarta maupun Bandung. dari Jakarta sekitar 1 jam dan dari Bandung sekitar 30 menit.
Pantai ini sangat indah, hamparan landai pasir putihnya mempesona tidak kalah dengan pantai Kuta Bali, diapit oleh dua bukit membuat angin berhembus pelan dan riak ombak lautnya relatif kecil, sehingga pengunjung nyaman melakukan berbagai aktivitas, seperti berenang menggunakan ban, berperahu mengelilingi semenanjung, memancing, bersantai di pantai, atau sekadar mencerap keindahan alamnya dari pondok dan tenda wisata yang banyak tdipasang di sepanjang pantai. Pengunjung dapat melihat terbit dan terbenamnya matahari dari tempat yang sama. Saat kami datang banyak anak-anak bermain-main di pantai, ada yang asik mengayun diri dengan ban diatas ombak, ada yang bersepeda tandem bersusah payah mengayuh diatas pasir yang basah, ada juga yang sedang membuat bangunan-bangunan dari pasir, Verca dan Lubna anakku berlari-lari kearah lidah ombak dan kemudian berbalik menghindar agar tidak di terjangnya, kadang membiarkan kaki mereka di belai lidah ombak. Banyak rombongan pengunjung kami lihat naik perahu dan berlayar menuju semenanjung "pasir putih" yang terlihat dari kejauhan, beberapa tukang perahu menawarkan untuk mengantar kami ke tempat rombongan -rombangan tadi pergi, setelah tawar-menawar harga kami pun menaiki perahu, setiap orang di bekali dengan pelampung, Verca dan Lubna terlihat sedikit tegang, maklum pengalaman pertama. Perahu yang kami tumpangi tidak terlalu besar namanya "DOLPIN", terbuat dari bahan fiber class,dibagian buritan dipasangi motor tempel merek Suzuki, atapnya terbuat dari plastik , untuk penyeimbang kiri kanan perahu dilengkapi dengan cadik yang terbuat dari bambu, Setelah kami semua duduk sempurna, perahupun didorong menuju ketengah laut, menegangkan karena perahu harus melawan hantaman ombak yang cukup tinggi dari arah haluan, suara motornya menderu-mederu dan setiap kali perahu menaiki ombak, setiap kali pula perahu ditarik kembali oleh arus yang sangat kuat kearah pantai, seperti main kucing-kucingan, begitu ombak melandai dan air laut seperti mendidih karena ada gelembung bercampur lumpur yang terangkat kepermukaan, motor perahu di gas habis dan melesat dengan tenaga penuh kedepan, namum dari depan ombak kembali datang bergulung-gulung menghantam keras lunas perahu, ketika haluan perahu menaiki puncak ombak, kita seperti mendongak ke langit, sedikit menakutkan bagi yang tidak terbiasa. Akhirnya ombak yang bergulung-gulung itu tertinggal di belakang dan perahu melaju di permukaan laut mengayun lembut diatas gelombang (lanjut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar