Memasuki Kampung Pulo seperti memasuki desa masa lalu yang asri, tujuh rumah yang dengan tata letak yg teratur, dilindungi oleh rimbunya pepohonan, 3 rumah di sisi kiri (selatan) dan 3 rumah di sisi kanan (utara). Halaman yang cukup luas membelah komplek pemukiman ini, di ujung barat (kiblat) terletak musholla dengan tempat wudlu dan sumur disampingnya. Rumah-rumah disini adalah rumah panggung dengan serambi untuk menerima tamu. Dindingnya menggunakan bahan kayu dan anyaman bambu. Penghuni Kampung Pulo hanya 6 kepala keluarga. Jika ada anggota keluarga bertambah dan menikah, maka mereka bermukim di luar kampung ini.
Tanpa terasa matahari beranjak tinggi, sambil bergerak kelaura dari komplek menuju perahu kami sempatkan mengambil foto-foto sebagai kenangan-kenangan. "Lapar pa" itu ucapan standar yang keluar kalau sudah mulai siang dari kedua kurcaciku. sambil celingak-celinguk akhirnya di pojokan lapangan parkir situ cangkuang kami menemukan restoran sunda "Sari Cobek". Disain restorannya berupa saung - saung yg di bangun diatas kolam yang cukup luas, di pinggir saung di tanami tanaman papirus yang tumbuh tinggi menghiasi kolam, seperti sebah taman air. Sambil menunggu makanan yang di pesan, kamipun sholat zhuhur, dan kemudian anak - anak bermain sambil menikmati ikan-ikan yang berebutan memakan remah-remah dan roti yang di sebarkan ke kolam. Selesai makan, sekitar jam 14.00 wib kamipun melanjutkan perjalanan, keluar dari jalan desa, kamipun kembali ke jalan utama menuju pusat kota Garut. maksud hati mau masuk ke dalam kota ternyata kami salah jalan, bertemu pertigaan kami pun membelok kekiri, lurus, bertemu lagi pertigaan kami memilih kekanan dan tahu-tahu sudah berada di jalan menuju keluar kota arah kota Tasikmalaya...kamipun terus melaju...(lanjut)
Tanpa terasa matahari beranjak tinggi, sambil bergerak kelaura dari komplek menuju perahu kami sempatkan mengambil foto-foto sebagai kenangan-kenangan. "Lapar pa" itu ucapan standar yang keluar kalau sudah mulai siang dari kedua kurcaciku. sambil celingak-celinguk akhirnya di pojokan lapangan parkir situ cangkuang kami menemukan restoran sunda "Sari Cobek". Disain restorannya berupa saung - saung yg di bangun diatas kolam yang cukup luas, di pinggir saung di tanami tanaman papirus yang tumbuh tinggi menghiasi kolam, seperti sebah taman air. Sambil menunggu makanan yang di pesan, kamipun sholat zhuhur, dan kemudian anak - anak bermain sambil menikmati ikan-ikan yang berebutan memakan remah-remah dan roti yang di sebarkan ke kolam. Selesai makan, sekitar jam 14.00 wib kamipun melanjutkan perjalanan, keluar dari jalan desa, kamipun kembali ke jalan utama menuju pusat kota Garut. maksud hati mau masuk ke dalam kota ternyata kami salah jalan, bertemu pertigaan kami pun membelok kekiri, lurus, bertemu lagi pertigaan kami memilih kekanan dan tahu-tahu sudah berada di jalan menuju keluar kota arah kota Tasikmalaya...kamipun terus melaju...(lanjut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar