Kamis, 26 Mei 2011

Melaju Ke Tasikmalaya (3)

Setelah meninggalkan kota Garut, kami menelusuri  jalan raya Garut-Tasik yang berkelok-kelok dan turun naik,  terus terang saya tidak tahu ini jalan akan berakhir di mana dan berapa lama kami harus melaluinya menjelang sampai di kota Tasikmalaya.Tidak banyak pemandangan yang sempat di perhatikan karena konsentrasi tertuju ke jalan yang berliku-liku dan banyaknya kendaraan yang berpapasan, rute yang kami lalui relatif mulus, hanya tidak bisa ngebut, terlalu banyak tikungan, beberapa desa yang diantara lain desa Tanjungsari, Neglasari,Sulawu, Pasir alam,  hampir semua desa yang di lalui memiliki lingkungan yang hijau, banyak pepohonan. sebagian besar wilayah kabupaten Tasikmalaya ini terutama daerah timur terdiri dari perbukitan, kabupaten ini dilalui oleh rantai gunung berapi di Pulau Jawa, di mana daerah ini secara alami memiliki tanah yang kaya dan subur.
di sepanjang jalan kami menemukan beberapa pesantren, konon kabarnya kabupaten Tasikmalaya merupakan wilayah yang paling banyak memiliki pesantren di Jawabarat (lebih kurang 800 pesantren). Pemandangan yang kami temukan masih di dominasi oleh perkampungan dan hutan yang lumayan rimbun. setelah 2 jam  bermobil kamipun melewati gerbang tota Tasikmalaya,  menjelang ke pusat kota   bangunan-bangunan  serta pemukiman penduduk terlihat kusam,  di kiri kanan  jalan terdapat rumah - rumah sederhana seperti tidak tertata (rasanya seperti melihat pemukiman di sekitar station kereta api yang kumuh) dan banyak sampah .  terus masuk ke jantung kota kami terperangkap di area pertokoan yang sangat sibuk dan padat, motor, becak, mobil dan  manusia saling salip, hiruk pikuk menginggatkan suasana di pasar tanah Abang, sangat mewakili citra orang Tasik sebagai salah satu etnik dengan semangat dagang yang kental.
Setelah melewati kawasan pertokoan yang pabaliut, kamipun sampai di jalan  RE Martadinata berbelok kekanan dan  akhir menemukan hotel  Mahkota Graha Crown, dari luar hotel ini kelihatan kuno, arsitekturnya peninggalan belanda yang telah di renovasi. karena sudah terlalu sore sekitar pukul 17.00 wib, akhirnya di putuskan untuk istirahat di hotel ini. ternyata kamarnya bagus juga,  setelah semua selesai mandi, kami keluar hotel  melihat-lihat suasana kota yang mulai temaram, lampu-lampu sudah menyala, udara terasa sejuk. tukang-tukang becak yang banyak mangkal di luar hotel menawarkan untuk naik becaknya, tetapi kami memilih jalan kaki, dikiri kanan jalan yg kami lalui masih banyak terlihat rumah-rumah penduduk dengan model arsitektur jaman belanda, walau banyak juga bangunan-bangunan baru.   di dekat pertigaan  jl Mitra batik dan jalan RE Martadinata ada supermarket yg lumayan rame, kamipun menyempatkan diri membeli perbekalan makanan kecil untuk perjalanan besok pagi. Dari supermaket tersebut kami memutuskan kembali ke hotel ,Karena sudah capek  berwisata dari pagi, setibanya  di hotel semuanya tidur dengan cepat. (lanjut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar